Pesona Tukad Badung Di Jantung Kota Denpasar

wisata Tukad Badung di Denpasar


Bali tak hanya dikenal dengan pantai dan pura, tapi kini juga punya “oasis” estetik di tengah kota: Tukad Badung, yang akrab disebut Tukad Korea. 

Dengan suasana yang mengingatkan pada Sungai Cheonggyecheon di Seoul, lokasi ini menghadirkan aliran sungai yang tertata rapi, lampion warna-warni, dan aneka fasilitas Instagramable yang cocok untuk menikmati momen santai bersama teman atau pasangan.


Sejarah dan Revitalisasi

Normalisasi & Pembersihan

Pengerjaan revitalisasi Tukad Badung dimulai oleh Pemprov Bali bersama Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup sejak awal 2020. Prosesnya meliputi normalisasi aliran sungai, pembersihan sampah, dan perbaikan penahan tebing untuk menjamin keselamatan pengunjung.


Revitalisasi Bantaran

Sebenarnya upaya penataan sungai ini sudah dimulai sejak 2016 dan rampung pada awal 2018, kemudian diresmikan oleh Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra pada 31 Januari 2018 (Purnama Kawolu).

Hasilnya, bantaran sungai kini tampak rapi dengan area duduk berundak, jalur pejalan kaki, dan penghijauan yang menawan.





Fasilitas & Daya Tarik





  • Lampion dan Lampu LED
    Desainer lanskap memanfaatkan dinding penahan sungai untuk memasang lampu LED berwarna-warni dan lampion yang terapung, menciptakan suasana romantis pada malam hari.

  • Area Duduk & Jembatan Estetik
    Beberapa titik bantaran dilengkapi tempat duduk berundak dengan bantal warna-warni, sempurna untuk sekadar bersantai sambil menikmati aliran air. Tak ketinggalan jembatan kecil yang menjadi spot foto favorit pengunjung.

  • Jalan Setapak & Air Mancur Mini
    Jalan setapak berkelok di tepi sungai memudahkan Anda menjelajah area, lengkap dengan air mancur mini di beberapa sudut yang menambah kesan dinamis.

  • Area Jogging & Rekreasi Ringan
    Bagi yang ingin berolahraga ringan, tersedia jalur jogging yang bersih, juga ruang terbuka untuk yoga atau meditasi pagi.



Lokasi & Akses

Tukad Badung berada di Jalan Gajah Mada, tepat di antara Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. Lokasi strategis ini membuat:

1. Mudah Dijangkau:

Berjarak hanya beberapa menit dari pusat kota Denpasar, baik dengan kendaraan umum maupun ojek online.

2. Dekat Kuliner Tradisional:

Setelah menikmati pemandangan sungai, Anda bisa mencicipi jajanan pasar atau warung lesehan di sekitar Pasar Badung.




Aktivitas yang Bisa Dilakukan

  • Foto-foto Estetik
    Lampion terapung, jembatan kecil, dan latar kota Denpasar malam hari cocok untuk konten sosial media.

  • Ngopi Santai
    Beberapa kedai kopi dan kios minuman ringan bermunculan di sepanjang Jalan Gajah Mada—cocok untuk menemani malam Anda.

  • Menikmati Musik Jalanan
    Seringkali musisi lokal tampil di sekitar sungai, menghadirkan live acoustic yang menambah suasana hangat.

  • Piknik Mini
    Bawa tikar kecil dan camilan untuk piknik sederhana di area duduk berundak.



Tips & Waktu Terbaik Berkunjung

  • Waktu:
    Waktu terbaik adalah senja hingga malam hari (17.00–21.00), saat lampion menyala dan suhu lebih sejuk.

  • Hari:
    Jika ingin suasana lebih tenang, hindari akhir pekan; datanglah di hari kerja.

  • Persiapan:
    Bawa kamera atau powerbank, alas duduk ringan, dan selalu jaga kebersihan—salah satu tujuan penataan adalah mendidik masyarakat dalam menjaga sungai agar tetap bersih. 



Rekomendasi Atraksi Sekitar

  1. Pasar Badung & Kumbasari
    Pusat perdagangan tradisional dengan beragam komoditas: buah, sayur, dan rempah.

  2. Museum Bali
    Sejarah dan budaya Bali dapat Anda gali di museum yang tak jauh dari kawasan ini.

  3. Taman Srijana
    Taman kota dengan area bermain anak, cocok untuk keluarga yang membawa si kecil.


Tukad Badung—atau Tukad Korea—membuktikan bahwa Bali memiliki beragam wajah, tak hanya pantai dan sawah, tapi juga ruang publik urban yang estetik dan ramah turis. 

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan romantisme aliran sungai di tengah keramaian Denpasar!

Posting Komentar untuk "Pesona Tukad Badung Di Jantung Kota Denpasar"

loading...