Museum Bank Indonesia
pantas menjadi destinasi wisata pendidikan. Museum Bank Indonesia yang
berlokasi di kawasan Kota Tua Jakarta ini menerapkan konsep museum pintar sebagai sarana edukasi bagi pengunjung agar
lebih memiliki pemahaman seputar fungsi dan tugas bank sentral.
Pengunjung Museum Bank Indonesia tidak hanya disuguhkan
diorama tentang sejarah bank sentral. Jika ada rombongan mahasiswa atau
pelajar, setelah berkeliling museum maka akan diajak ke Auditorium untuk
berdiskusi seputar ekonomi terkini dan peran Bank Indonesia. Ini menjadi poin yang tidak
terdapat di banyak museum lainnya.
Gedung Museum Bank Indonesia (sumber : Wisatanesia.co) |
Pada awalnya Museum Bank Indonesia adalah sebuah rumah sakit
umum yang bernama Binnen Hospitaal, lalu pada sekitar tahun 1828, diubah
fungsinya menjadi sebuah bank dengan nama De Javashe Bank. Setelah masa
kemerdekaan pada tahun 1953, bank ini dinasionalisasi menjadi bank sentral
Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Bank Indonesia.
Pada tahun 1962, Bank Indonesia pindah ke gedung baru.
Gedung yang ditinggalkan dibiarkan kosong dan tidak digunakan lagi. Akhirnya
pada 15 Desember 2006, Gubernur Bank Indonesia waktu itu, Burhanuddin Abdullah,
yang menghargai nilai sejarah yang tinggi gedung tersebut, meresmikan bangunan
kosong tersebut sebagai Museum Bank Indonesia.
Dari nilai historis pada gedung ini, pemerintah akhirnya
menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya. Di samping itu, BI
juga memiliki benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah yang perlu dirawat dan
diolah untuk dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat.
KOLEKSI MUSEUM BANK INDONESIA
Museum Bank Indonesia beroperasi penuh sejak 2008,
menampilkan berbagai informasi dari masa penjajahan sampai masa kini mengenai
sejarah dan peran Bank Indonesia. Yang menarik informasi tersebut
ditampilkan menggunakan perangkat multimedia dalam bentuk display audio video,
diorama 3 dimensi dan replika dengan teknologi tingkat tinggi secara lengkap,
sehingga pengunjung lebih memahami dengan detail fungsi dan peran Bank
Indonesia dari waktu ke waktu bak melewati lorong waktu.
Museum Bank Indonesia terdiri dari dua lantai, dimana lantai
pertama terdiri dari pintu masuk utama, pintu masuk belakang, ruang
pengeluaran, dan pengedaran uang perpustakaan serta kafe museum. Namun biasanya
pengunjung langsung menuju ke lantai dua, karena di sinilah tempat untuk
pameran tetap koleksi yang ada di Museum Bank Indonesia.
Lantai dua terdiri dari lobi, ruang penitipan barang, ruang
pelayanan pengunjung, ruang lokakarya teater, ruang pengantar sejarah, pra BI
serta ruang pameran tetap, serta ruang emas.
Sebelum masuk museum di lantai dua, pengunjung akan
menitipkan barang bawaan selain dompet dan ponsel di tempat penitipan barang. Selanjutnya masuk ke ruang pelayanan pengunjung untuk
mengambil tiket sebagai tanda masuk ke dalam museum.
Tiket masuk museum Bank Indonesia (sumber :http://www.Jflinq.com) |
Asyiknya, tiket masuk museum ini gratis karena seluruh
pengelolaan Museum Bank Indonesia ini dibiayai oleh pemerintah Indonesia.
Di ruang galeri pertama di Museum Bank Indonesia, para
pengunjung diajak untuk mengenal mata uang Indonesia melalui teknologi hologram.
Namun sayang layar hologram yang berada di museum ini sudah rusak.
Salah satu sudut Museum Bank Indonesia (sumber : Tempo.co) |
Kemudian pengunjung akan masuk ruang teater yang akan
memberikan penjelasan mengenai proses pencetakan uang, pendistribusian uang dan
hal seputar tugas BI. Teater ini umumnya hanya diputar jika ada rombongan atau
jika pengunjung terlihat jumlahnya cukup banyak, maka teater akan dibuka. Hal
ini akan diumumkan dari pengeras suara yang menginformasikan bahwa akan ada
pemutaran di teater.
Diorama transaksi bank tempo doeloe (sumber : Indonesia.travel) |
Pada ruang sejarah Bank Indonesia, yang terbagi dalam dua
tema besar, yaitu sejarah pra-Bank Indonesia dan Sejarah Bank Indonesia,
ditampilkan visualisasi sejarah di masa perdagangan rempah-rempah di Nusantara
dan berdirinya Vereenigde Oostindische Compagnie VOC – serikat dagang hindia
belanda, hingga runtuhnya kejayaan bahari nusantara.
Time sejarah di museum Bank Indonesia (sumber : Jflinq.com) |
Perkembangan mengenai mata uang Indonesia juga ditampilkan
di museum ini. Para pengunjung juga bisa melihat replika dari ruang penyimpanan
cadangan emas negara. Bahkan para pengunjung juga bisa berfoto di lembar mata
uang Indonesia yang juga sudah disediakan oleh pengelola Museum Bank
Indonesia.
Tumpukan emas batangan (sumber : Tempo.co) |
Pada hari biasa, pengunjung Museum Bank Indonesia memang
tidak terlalu banyak, namun pada akhir pekan rata-rata pengunjung mencapai
1.000 orang, baik pelajar maupun masyarakat umum.
Sedikit tip bagi Anda yang ingin mengunjungi Museum Bank
Indonesia, sebaiknya tidak membawa balita. Hal ini karena materi di museum ini
kurang sesuai untuk balita. Walaupun tidak ada larangan dari pihak pengelola museum,
namun berdasarkan pengalaman banyak yang rewel dan menangis begitu memasuki
lorong ruangan pameran.
Selain itu agar hasil pengambilan foto maksimal, sebaiknya siapkan
kamera yang mampu menangkap gambar dengan kondisi cahaya minim, mengingat
sebagian besar ruang pamer diseting dalam kondisi gelap.
Mencari lokasi Museum Bank Indonesia Bank Indonesia di
Jakarta tidaklah sulit. Selain mudah ditempuh dengan kendaraan pribadi, ada
banyak transportasi publik yang bisa dipilih: mobil angkutan kota, bus, bus
TransJakarta,
bahkan kereta rel listrik KRL maupun kereta api antar kota.
Berada di jalan Pintu Besar Utara, Jakarta Barat, letak
bangunan Museum BI tidak jauh dari Stasiun Kota (lazim pula disebut Beos Kota).
Nah, persis di depan stasiun yang sudah begitu tersohor dan jadi tujuan beragam
sarana transportasi di Ibu Kota itu Museum BI Jakarta berdiri.
Museum Bank Indonesia
Jakarta
Jl. Pintu Besar Utara No 3 Jakarta Barat – Indonesia.
Nomor Telepon: 021-2600158.
Jl. Pintu Besar Utara No 3 Jakarta Barat – Indonesia.
Nomor Telepon: 021-2600158.
Waktu Kunjungan
Hari Selasa – Kamis : 08.00 – 15.30 WIB
Hari Selasa – Kamis : 08.00 – 15.30 WIB
Jumat : 08.00-15.30 (11.35-13.00 Tutup/Sholat Jumat)
Hari Sabtu – Minggu : 08.00 – 16.00 WIB
Hari Senin & Hari Libur Nasional Tutup.
Hari Sabtu – Minggu : 08.00 – 16.00 WIB
Hari Senin & Hari Libur Nasional Tutup.
Tiket Masuk
Tidak dipungut biaya/gratis.
Posting Komentar untuk "Pesona Museum Bank Indonesia Di Jakarta"